Senin, 20 Juli 2015

Murtad



Dahulu ketika saya masih seorang budak Arab (baca: 'muslim'), saya mengira Allah SWT adalah Tuhan Pencipta Dunia beserta Isinya, dan Muhammad adalah seorang manusia yang amat sempurna yang diciptakan oleh Allah SWT guna menjalankan misi kenabian yang penghabisan dengan mendirikan agama terakhir, Islam.
Saya pun mengira, Islam adalah sebuah ajaran kebenaran yang mendidik para pengikutnya agar takut pada dosa, takut melakukan kejahatan. Saya mengira, Islam adalah agama universal untuk seluruh umat manusia di bumi. Saya mengira, Islam adalah satu-satunya agama yang dapat memperkenalkan Tuhan yang benar pada pengikutnya.
Tetapi, apa fakta yang sesungguhnya ? Semua perkiraan dan keyakinan saya akan Islam itu adalah keliru.
Semua yang saya yakini tentang Islam hanyalah angan-angan belaka, tidak sesuai dengan fakta sesungguhnya.
Saya kini sadar, bahwa 'muslim' telah ditipu oleh bangsa Arab. Apa yang mereka sangka Tuhan, sebetulnya bukan Tuhan, tapi Jimat, yaitu seonggok batu hitam (benda mati) yang didaulat sebagai Allah SWT.
Itulah kenapa, sejak zaman nabi hingga detik ini, tiada seorang muslim pun yang mengandalkan Allah sebagai kekuatan adikodrati untuk menjadi pelindung mereka. Muslim lebih percaya pada kekuatan manusia, yaitu kekuatan senjata (dahulu pedang, kini senapan dan bom).
Bahkan nabi sendiri pun adalah seorang yang bengis dan cuma bisa mengandalkan kelicikan dan keganasan manusia belaka, tiada kekuatan ilahi pernah dipakainya. Untuk menjadi sukses di Arab dan dunia sekitarnya, cara-cara kekerasan dan peperanganlah yang digunakan.
Saya pun akhirnya tahu, kalau Muhammad tidaklah sempurna, baik secara akhlak maupun fisiknya. Muhammad gemar kawin, suka menyetubuhi anak-anak, berzinah dengan siapa saja yang disukainya, merebut istri orang lain bahkan istri anaknya sendiri, membunuh siapa saja yang berani menentang kehendaknya, mencari nafkah dengan jalan merampok dan menjarah karavan dagang Quraisy, menyerang kota-kota Yahudi dan menghabisi penduduknya hanya karena alasan "mereka tidak mau beriman".
Semua yang saya katakan ini bukanlah dusta saya, tetapi berdasarkan apa yang saya baca dari Sirah Rasul yang ditulis oleh sejarawan Islam tertua Ibnu Ishaq (704 - 768 M), dan juga kumpulan hadist-hadist sahih seperti Bukhari & Imam Muslim.
Saya pada mulanya juga sempat terkejut dan tidak percaya, mungkin itu hanya fitnah kaum kafir, yang membuat karangan-karangan palsu untuk menjelek-jelekkan Islam.
Ketika saya berusaha untuk mendapatkan detil-detil sejarah Islam dari buku-buku pelajaran cucu saya di sekolah maupun buku-buku Islam yang untuk umum, saya dapati kesimpulan bahwa tulisan-tulisan itu ditulis hanya berdasarkan prasangka-prasangka dan tidak didukung oleh bukti-bukti catatan sejarah yang valid.
Anda bisa cek ini sendiri, bila Anda punya anak yang bersekolah setingkat SD, SMP atau SMA, buka-bukalah buku pelajaran Islam, khususnya mengenai bab sejarah nabi Muhammad. Anda akan temukan bahwa si penulis banyak mengumbar tuduhan-tuduhan, seperti menyebut orang Yahudi sebagai para perampok, pembunuh, pelanggar perjanjian dan tukang bikin onar, tanpa ada rujukan catatan sejarahnya.
Sementara kata-kata pujian secara berlebihan disematkan pada sang nabi, ini pun tanpa disertai bukti-bukti fakta yang memadai. Muhammad dikatakan berperang demi membela diri, karena dirinya diserang kaum kafir (tanpa bukti). Perang Badar dikatakan sebagai Perang Suci, bukan perampokan, padahal itu adalah perampokan besar yang dilakukan sang nabi terhadap pedagang Quraisy.
Buku-buku itu mengkambinghitamkan Yahudi dan kaum Pagan sebagai biang peperangan di Arab, tanpa ada satu pun bukti yang mendukung pernyataan-pernyataan tersebut.
Apakah sejarawan Islam Ibnu Ishaq itu salah, sedangkan penulis buku pelajaran Islam ini yang benar ?
Tentu saja saya lebih percaya pada tulisan Ibnu Ishaq ketimbang buku-buku sekolah itu, karena buku-buku itu hanya bisa menjudge dan mengklaim, menuduh dan memuji-muji secara sepihak tanpa disertai dengan bukti fakta sejarah yang valid.
Umat Islam telah didoktrin sejak masih anak-anak, sejak di pengajian-pengajian, sejak di TPQ dan sejak di pendidikan umum yang terendah seperti TK atau SD, bahwa Islam itu agama terbaik, agama paling sempurna, nabi Muhammad adalah makhluk paling sempurna, yang sempurna akhlak dan jasmaninya, bla-bla-bla..... tanpa mereka tahu bahwa mereka sedang dibohongi.
Fakta sejarah menyatakan sebaliknya, sedangkan apa yang mereka terima dari guru-guru Islam mereka adalah kebohongan, karangan-karangan untuk menutupi Islam yang sebenarnya.
Agama Islam diciptakan bukan untuk benar-benar berfungsi sebagai agama, melainkan sebagai sekte pemujaan kepada Muhammad, sang pendiri.
Setiap saat muslim dicekoki oleh doktrin-doktrin bahwa nabi Muhammad adalah makhluk mulia, manusia paling bijaksana dan paling luhur di antara anak-anak keturunan Adam, maka dari itu semua pengikutnya wajib untuk bersholawat untuk dia, mendoakan keselamatan bagi Muhammad dan keluarganya agar terhindar dari siksa api neraka, memuji-muji nama sang nabi bak orang Kristen memuji-muji Yesus, Tuhan mereka. Tiada doa tanpa disertai dengan kata-kata sanjungan dan pujian buat sang nabi.
Islam adalah agama kebencian.
Islam, tidak mengajarkan kebaikan. Apa yang disebut kebaikan dalam Islam hanyalah kebaikan yang semu dan hanya untuk kalangan sendiri saja. Islam mengajarkan kekerasan rumah tangga, perlakuan yang buruk kepada wanita, perkosaan terhadap para pelayan/budak, serta zinah berkedok nikah (poligami).
Islam menanamkan benih-benih penyakit dalam hati muslim, dengan membagi dunia ini menjadi 2 bagian, yaitu dunia Pemuja Allah/Muhammad dan dunia Kafir. Islam bercita-cita mengubah dunia ini menjadi 1 dunia saja, yaitu dunia Pemuja Awloh / Muhammad, dan semua orang yang menolak memuja Awloh dan Rasulnya harus disingkirkan atau dijadikan budak (dhimmi).
Secara terang-terangan, Alquran menyatakan kebencian dan permusuhannya terhadap Kristen dan Yahudi. Secara jelas pula dalam Alquran tertulis bahwa bila saatnya tiba, bila Islam sudah cukup kuat pengaruh dan kekuatan bersenjatanya, seluruh muslim diwajibkan memerangi orang-orang non-muslim di manapun mereka berada, termasuk terhadap para tetangga sendiri yang tidak memiliki permusuhan apa pun.
Aku membaca Alkitab dan terkejut dengan perkataan Yesus. Yesus berkata "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup "
Yesus adalah Tuhan yang Maha baik dan mengasihi sesama .
Berbeda dengan Awloh yang dalam Qur'an berkata “KELAK AKAN AKU JATUHKAN RASA KETAKUTAN KE DALAM HATI ORANG-ORANG KAFIR, MAKA PENGGALLAH KEPALA MEREKA DAN PANCUNGLAH TIAP-TIAP UJUNG JARI MEREKA” (QS 8:12)."
Saya bukannya ingin menghina Islam atau apa .Saya hanya membandingkan dan menanyakan kebaikan Islam.
Islam sudah salah. Marilah kita mengasihi orang Islam yang tidak tahu apapun.... sebab mereka hanya disuruh untuk mengimani saja, tanpa diperbolehkan bertanya ...
kasihan ...
akhirul kalam
wabillahi taufiq wal hidayah
wassalamu'alaikum warrahmatullah wabarakatuh

Logika Muslim Yang selalu keliru




Kalau islam sudah menjelekkan kitab suci orang lain, apakah secara otomatis membuat Alquran itu SEMPURNA ?
Kalau Muslim sudah berhasil MENGHINA sesembahan orang lain, apakah secara OTOMATIS membuat muhammad itu manusia yang MULIA dan berakhlak SUPER ?
Seorang anak muda bernama si Panjul dari negeri antah berantah mendapat sebuah kitab bagus yang berjudul Aqluran dan kitab itu tertulis dalam bahasa Arab.
Berhubung Panjul tidak bisa berbahasa Arab, Panjul SAMA SEKALI TIDAK MENGETAHUI apa isi Kitab tersebut, tetapi oleh orang yang memberikan kitab itu yang baru datang dari Arab, diberitahukan bahwa kitab itu adalah kitab paling sempurna.
Agar kitab itu dapat membawa pahala, Panjul diajar mengaji dan tidak lama dia sudah khatam, lalu kitab itu menjadi kebanggaannya karena kata orang yang memberikan di dalamnya dijelaskan bahwa kitab itu TELAH MENYEMPURNAKAN KITAB-KITAB TUHAN edisi terdahulu yaitu Taurat dan Injil yang sudah diselewengkan oleh orang Yahudi dan Nasrani.
Namun, teman kita si Panjul ini adalah pria yang Cerdas dan MAU MEMBUKA HATI dan PIKIRANNYA terhadap Masukan-masukan, serta tidak mau MENELAN MENTAH-MENTAH begitu saja tentang apa-apa yang didengarnya dari orang lain.
Pada waktu ada kesempatan ke toko buku, Panjul mencari Kitab Taurat dan Injil untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa kitab itu walaupun masih dijual di toko buku dan digunakan oleh temannya yang beragama Nasrani, sebernarnya sudah harus menjadi sampah karena tidak ada gunanya lagi.
Kitab itu tidak mahal dan dengan uang yang ada di sakunya, segera di beli lalu dia pulang kerumah dengan kegembiraan yang luar biasa karena dia akan dapat membuktikan betapa sempurnanya Alquran yang ada padanya dan akan bertambah sempurna jika dia bisa menunjukan kepada teman-temannya terutama yang Nasrani bahwa Kitab Taurat dan Injil yang mereka gunakan sebaiknya dibuang atau ditaruh saja di Museum.
Kitab Taurat dan Injil yang dibeli ditulis dalam bahasa Indonesia, sehingga Panjul dengan cepat dapat membacanya. Karena diberitahukan bahwa kitab Taurat dan Injil itu adalah kitab yang tidak terpelihara dan sudah banyak diubah-ubah senaknya oleh orang Yahudi dan Nasrani, dan melalui guru ngajinya diberitahu bahwa KITAB YANG DATANG TERAKHIR itulah YANG PALING BENAR, Panjul dengan mudah melihat banyak perbedaan kedua kitab itu, banyak ketidakkonsistenan, dan banyak yang lucu-lucu dibandingkan dengan Kitabnya yang SEMPURNA itu.
Panjul semakin Haqul Yaqien tentang KESEMPURNAAN Alqurannya dan mengamini semua perkataan orang yang memberinya Alquran tersebut bahwa hanya Alquran kitab yang masih murni dari Awloh, terpelihara dan isinya sungguh-sungguh merupakan kata-kata dari Awloh.
Karena MERASA sudah tahu di mana kesalahan kitab Taurat dan Injil, Panjul segera pergi ke rumah temannya.
Teman yang pertama didatangi adalah seorang keturunan Yahudi yang berprofesi sebagai pedagang di pasar. Teman itu ditemuinya di pasar. Kebetulan ada banyak orang sehingga kesaksiannya bahwa Taurat itu salah akan bisa juga didengar banyak orang.
Mulailah dia membuka Alkitab dan mengatakan kepada si Yahudi, “Lihat betapa cabulnya kitabmu itu, apa kamu pernah baca dua anak perempuan Lot bergantian memberi anggur ayahnya sendiri memancing agar ayahnya menyetubuhinya, bukankah itu perbuatan bejat ?”
Si Yahudi tetawa dan dengan ramah mengatakan kepada Panjul, “Hai orang muda itu kan kisah orang Yahudi jaman dahulu.”
Panjul, “Loh ini kan ada di kitab suci, apa kamu percaya bahwa Tuhanmu menceritakan ini.”
Si Yahudi, “Hai kawan, kisah itu terjadi sekitar 4000 tahun yang lalu, waktu itu belum banyak orang bisa membuat cerita, dan cerita itu diceritakan terus turun temurun. Kenapa masuk ke kitab suci, karena 4000 tahun yang lalu cerita itu karya suci karena belum banyak orang bisa bikin cerita dan orang berpikir itu pasti cerita dari Tuhan.”
Panjul, “Kalau hanya cerita, kenapa tidak dibuang saja ?"
Si Yahudi, “Hai kawan kamu lihat bangunan di sebelah pasar kita ini, itu bangunan bersejarah yang sudah tua sekali, tidak bisa digunakan lagi, tapi dipelihara oleh pemerintah agar kita tahu bahwa dulu pernah ada bangunan seperti itu, sama dengan cerita itu kenapa harus dibuang, biarkan saja di situ agar anak-anak kita paham dulu ada cerita seperti itu dan persetubuhan itu kan belum tentu ada karena TIDAK DISEBUTKAN SECARA DETAIL dan YANG PASTI tidak ada PERINTAH UNTUK MELAKUKAN HAL TERSEBUT."
Tidak bisa berbicara lebih banyak, Panjul lalu mendatangi temannya yang beragama Protestan, dibukanya firman Allah Israel yang memerintahkan orang Israel membuhuh penduduk Tanah Kanaan, “Saya sekarag baru paham mengapa orang Nasrani kejam, ada perang salib, perang agama dan macam-macam perang, karena di kitab suci-mu ada peritah Tuhan untuk membantai orang yang tidak kamu sukai.”
Si Protestan agak terkejut karena selama dia membaca Alkitab rasanya Allah tidak sesadis itu, tapi diperhatikan juga bagian dari Alkitab yang ditunjukkan oleh teman Muslim itu.
Si Protestan, “Oh jangan terburu-buru mengambil kesimpulan kawan, kamu perhatian di setiap awal firman tuhan yang ada di kitab yang kamu pegang itu.”
Panjul, “Ada tertulis Allah berfirman ... artinya kan itu perintah Tuhan ?”
Si Protestan, “Betul itu firman Tuhan, tapi kamu baca dulu kepada siapa firman itu ditujukan.”
Panjul, “Allah berfirman kepada Musa, katakanlah kepada orang Israel.”
Si Protestan, “Nah kan jelas Allah berfirman kepada orang Israel, aku kan bukan orang Israel, lagi pula Allah berfirman waktu orang Israel akan memasuki Tanah Kanaan, tapi sekarang kan urusannya sudah berbeda.”
Tanpa banyak kata lagi Panjul segera pamit, tapi karena masih penasaran dia datangi seorang Pastor yang sudah lama dikenalnya, tanpa banyak basa basi langsung dia mengatakan, “Pastor, Yesus itu ternyata mengajarkan kekerasan, coba Pastor lihat Injil ini, “Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku.” (Luk 19:27)
Pastor, “Hai kawan, kalau membaca coba yang teliti, kata-kata siapa itu ?”
Panjul, “Ya itu kan kata-kata Yesus.”
Pastor, “Coba perhatikan, Yesus memberi PERUMPAMAAN seorang raja, memang Yesus yang mengatakan, tapi Yesus menirukan apa yang biasa dilakukan seorang raja waktu itu, tapi bukan berisi perintah kan ?”
Sampai di rumah Panjul bertekad membandingkan isi Alkitab dengan isi Alquran.
Setelah diperolehnya Alquran dalam bahasa Indonesia dicobanya dibaca. Dia mulai garuk-garuk kepala, susah mencari alur ceritanyua, isi kitab disusun dari surat terpanjang sampai surat terpendek, dari ayat satu ke ayat berikutnya ceritanya tidak nyambung, gimana bisa menangkap pesan yang disampikan Awloh.
Sudah bolak balik membaca tidak juga dapat memahami apa maunya al-Quran ini, dia coba cara lain, pokoknya buka secara acak dan ayat yang terlihat di depan mata akan dicobanya dipahami.
Lalu, Panjul mencoba membuka Alquran dengan cara acak, lalu tampaklah QS 66:1-2.
“Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah halalkan bagimu; kamu mencari kesenangan hati isteri-isterimu ? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang [1] Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepadamu sekalian membebaskan diri dari sumpahmu [2] dan Allah adalah Pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
[1]. Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw pernah mengharamkan dirinya minum madu untuk menyenangkan hati isteri-isterinya. Maka turunlah ayat teguran ini kepada Nabi.
[2]. Apabila seseorang bersumpah mengharamkan yang halal maka wajiblah atasnya membebaskan diri dari sumpahnya itu dengan membayar kaffarat, seperti tersebut dalam surat Al Maaidah ayat 89.
"Wah ... wah ... wah ... ini kah isi kitab paling sempurna, berisi ayat obat kuat yang dihalalkan Awloh agar Muhammad dapat menyenangkan istri-istrinya, dia geleng-geleng kepala, dicoba lagi buka ayat yang lain dan tampak ayat 3 dari Surah yang sama, QS 66
“Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang isterinya (Hafsah) suatu peristiwa. Maka tatkala (Hafsah) menceritakan peristiwa itu (kepada Aisyah) dan Allah memberitahukan hal itu (pembicaraan Hafsah dan Aisyah) kepada Muhammad lalu Muhammad memberitahukan sebagian (yang diberitakan Allah kepadanya) dan menyembunyikan sebagian yang lain (kepada Hafsah). Maka tatkala (Muhammad) memberitahukan pembicaraan (antara Hafsah dan Aisyah) lalu (Hafsah) bertanya: "Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?" Nabi menjawab: "Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
Panjul semakin terkagum-kagum ... karena urusan gosip di rumah tangga Muhammad juga rupanya digerecoki oleh Awloh dan masuk ke kitab suci.
Panjul semakin penasaran ... lalu dibukanya lagi, tetap dengan cara acak ... lalu tampaklah sebuah ayat dari Surah ke 4.
Apa yang tertulis di sana ? Mari kita baca QS 4:24.
“dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki [3] (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu. Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian [4] (yaitu) mencari isteri-isteri dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina. Maka isteri-isteri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka, berikanlah kepada mereka maharnya (dengan sempurna), sebagai suatu kewajiban; dan tiadalah mengapa bagi kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya, sesudah menentukan mahar itu [5]. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
[3]. Maksudnya: budak-budak yang dimiliki yang suaminya tidak ikut tertawan bersama-samanya.
[4]. Ialah: selain dari macam-macam wanita yang tersebut dalam surat An Nisaa' ayat 23 dan 24.
[5]. Ialah: menambah, mengurangi atau tidak membayar sama sekali maskawin yang telah ditetapkan.
Panjul semakin merasa TIDAK ENAK HATI, kurang nyaman dan keringat jagungnya sudah mulai keluar dari balik rambutnya ...
Waduh-waduh, rupanya perintah Awloh ini yang diberlakukan untuk segala bangsa dan berlaku sampai kiamat ... pasti inilah yang menyebabkan para TKW banyak diperkosa sampai saat ini ...
Panjul pun LESU ... LEMAH TAK BERDAYA ... Onta Arab yang memberinya Alquran itu ternyata tukang bohong.
Sejak saat itu dia tidak pernah lagi pergi ke pasar, tidak pernah mau bertemu teman Protestannya, kalau di jalan dilihatnya dari jauh ada Pastor, lebih baik diambilnya jalan lain. Kalau dulu suara adzan begitu menggugah perasaan sekarang mulai terasa berisik dan MENGGANGGU TELINGA dan pikirannya ....
Setelah lelah berjalan sempoyongan menghindar dari sana dan sini ... akhirnya Panjul beristirahat dan menyandarkan punggungnya ke sebuah tiang listrik ... dan kembali mengamat-amati Alquran tersebut, kitab yang didapatkannya dari seorang ARAB ... Ingin rasanya ia menjumpai pengarang atau paling tidak penulis kitab itu ... atau paling sialnya, menjumpai penerbit kitab tersebut untuk mempertanyakan naskah sebenarnya dari kitab tersebut ...
Dan matanya menjadi BASAH tatkala membaca sebuah kalimat di halaman pertama kitab itu ... "ISI DILUAR TANGGUNG JAWAB PENERBIT" ....
akhirul kalam
wabillahi taufiq wal hidayah
wassalamu'alaikum warrahmatullah wabarakatuh

Sabtu, 18 Juli 2015

Beda Agama, Sepasang Kekasih Bunuh Diri Bersama

NEW DELHI - Kepolisian India mengatakan sejoli muda berupaya melakukan bunuh diri di halaman Taj Mahal setelah orang tua masing-masing menolak menikahkan mereka. Sepasang kekasih ditemukan bersimbah darah di halaman tujuan wisata populer di India itu pada Rabu sore 15 Juli 2015.

"Pasangan ini, yang seorang beragama Hindu dan seorang lainnya beragama Islam, berusaha bunuh diri di Taj," kata seorang pejabat polisi Aseem Chaudhary, seperti dilaporkan BBC, Sabtu (18/7/2015).
Menurut Chaudhary, sang perempuan melakukan bunuh diri terlebih dahulu. Setelah itu, kekasih laki-lakinya melakukan aksi yang sama. Mereka kini mendapat perawatan intensif di rumah sakit dan kondisi mereka dilaporkan stabil.
Pernikahan berbeda kasta atau agama masih dicela dalam sebagian masyarakat India, bahkan sebagian pihak membenarkan pembunuhan untuk menjaga kehormatan keluarga. Banyak warga lebih menyukai pernikahan dijodohkan dengan orang yang berasal dari kasta dan agama yang sama.
Taj Mahal dibangun oleh kaisar dari Mughal, Shah Jahan, sebagai makam bagi istrinya Mumtaz Mahal, yang meninggal dunia ketika melahirkan pada 1631.

Hanya karena agama manusia meninggalkan cinta kasih.
Hanya karena agama manusia saling membunuh.
Hanya karena agama manusia saling mengelompokkan dan menilai derajadnya yang lebih tinggi.
Agama sangat berbahaya untuk kehidupan yang tidak sehat.